Kendari, Sulawesi Tenggara – Puluhan hingga ratusan pengemudi ojek online (ojol) di Kota Kendari mengalami motor mogok usai isi Pertalite di salah satu SPBU. Kejadian ini membuat mereka berbondong-bondong mendatangi SPBU terkait dan menuntut Pertamina bertanggung jawab atas insiden yang merugikan mereka secara finansial.
Kronologi Kejadian
Insiden ini bermula ketika para pengemudi ojol mengalami motor mogok usai isi Pertalite di sebuah SPBU di kawasan Kendari. Tak lama setelah mengisi bensin, banyak dari mereka mengalami kendala seperti tarikan mesin berat, motor tersendat, hingga mogok total.
Keluhan ini terus bertambah hingga ratusan pengendara merasakan hal yang sama. Mereka pun kembali ke SPBU untuk meminta kejelasan, namun pihak SPBU mengaku tidak mengetahui adanya masalah dengan bahan bakar yang mereka jual.
Diduga Ada Masalah pada Pertalite?
Beberapa dugaan muncul terkait penyebab motor mogok massal ini. Beberapa kemungkinan yang sedang diselidiki antara lain:
- Kandungan Air dalam Pertalite
Dugaan kuat menyebutkan bahwa bahan bakar di SPBU tersebut tercampur air, baik akibat kebocoran tangki penyimpanan atau faktor lainnya. - Kualitas Pertalite yang Buruk
Sejumlah pengemudi mencium bau aneh pada bensin yang mereka beli, berbeda dari bau khas Pertalite biasanya. - Adanya Oplosan atau Pencampuran dengan Zat Lain
Spekulasi lain menyebutkan bahwa ada kemungkinan Pertalite dicampur dengan zat lain demi keuntungan oknum tertentu.
Reaksi Ojol dan Tuntutan Pertanggungjawaban
Para pengemudi ojol tidak tinggal diam. Mereka menggelar protes di SPBU tersebut dan menuntut ganti rugi atas kerusakan motor yang mereka alami. Banyak di antara mereka yang terpaksa mengeluarkan biaya tambahan untuk membersihkan tangki, mengganti busi, hingga melakukan servis mesin.
“Kami ini cari makan dari motor. Kalau mogok gara-gara Pertalite, siapa yang akan tanggung jawab?” ujar salah satu pengemudi ojol dengan nada kesal.
Para ojol juga mendesak Pertamina untuk melakukan investigasi terkait kualitas bahan bakar di SPBU tersebut. Mereka meminta adanya pengujian laboratorium terhadap sampel Pertalite yang diduga bermasalah.
Respons Pertamina
Menanggapi insiden ini, pihak Pertamina mengaku akan segera melakukan penyelidikan terkait dugaan pencemaran bahan bakar. Mereka juga berjanji akan memberikan solusi bagi para pengendara yang terdampak jika terbukti ada kesalahan dalam distribusi atau kualitas Pertalite.
Namun, kejadian ini telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat Kendari. Banyak yang kini mulai ragu terhadap kualitas Pertalite dan khawatir kejadian serupa bisa terjadi di SPBU lainnya.
Cara Menghindari Pertalite Bermasalah
Agar tidak mengalami kejadian serupa, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Isi BBM di SPBU yang Kredibel
Pilih SPBU dengan reputasi baik dan ramai digunakan oleh banyak orang. - Periksa Warna dan Bau Bensin
Jika warna atau bau Pertalite terasa berbeda dari biasanya, lebih baik waspada. - Hindari Pengisian Saat Hujan Lebat
Ada kemungkinan air masuk ke dalam tangki penyimpanan bahan bakar. - Gunakan BBM dengan Oktan Lebih Tinggi Jika Memungkinkan
Meskipun lebih mahal, kualitasnya lebih stabil dan minim risiko kerusakan.
Kejadian motor mogok usai isi Pertalite di Kendari ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat pengisian bahan bakar. Jika terbukti ada kesalahan dalam distribusi atau kualitas Pertalite, maka Pertamina harus segera bertindak cepat untuk memperbaiki masalah ini dan memberikan kompensasi bagi pengguna yang terdampak.
Bagi para pengendara, selalu waspada dan jangan ragu untuk melaporkan jika mengalami hal serupa. Jangan sampai masalah ini terulang dan merugikan lebih banyak orang!
Heboh di Kendari! Ratusan pengemudi ojol alami motor mogok setelah isi Pertalite di SPBU.