Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini sering kali meningkat pada musim hujan, ketika populasi nyamuk berkembang pesat harus waspada. Oleh karena itu, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan agar tidak terkena penyakit yang berpotensi mematikan ini.
Waspada Gejala Demam Berdarah Dengue yang Harus Diwaspadai
Gejala DBD sering kali menyerupai flu biasa, sehingga banyak orang yang terlambat menyadari bahwa mereka terinfeksi. Berikut beberapa gejala utama yang perlu diperhatikan:
- Demam tinggi secara tiba-tiba (bisa mencapai 40°C)
- Nyeri otot dan sendi yang ekstrem
- Sakit kepala parah terutama di bagian belakang mata
- Mual dan muntah yang berlangsung terus-menerus
- Bercak merah pada kulit akibat pendarahan ringan
- Gusi atau hidung berdarah tanpa sebab yang jelas
- Lemas dan kehilangan nafsu makan
Jika mengalami gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Penyebab dan Cara Penularan DBD
DBD disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini berkembang biak di tempat yang memiliki genangan air, seperti bak mandi, vas bunga, dan ban bekas.
Penyebaran virus dengue dapat terjadi melalui:
- Gigitan nyamuk yang sebelumnya telah menggigit orang yang terinfeksi
- Lingkungan yang tidak bersih dan banyak tempat penampungan air
- Kurangnya kesadaran masyarakat dalam melakukan langkah pencegahan
Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue
Agar terhindar dari penyakit ini, ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Lakukan 3M Plus
Pemerintah menggalakkan program 3M Plus sebagai langkah utama pencegahan DBD:
* Menguras tempat penampungan air secara rutin
* Menutup rapat tempat penyimpanan air
* Mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk
* Plus: Menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan kelambu saat tidur, dan memakai lotion anti-nyamuk - Gunakan Kelambu dan Pakaian Tertutup
Saat tidur, terutama bagi anak-anak, gunakan kelambu untuk menghindari gigitan nyamuk. Selain itu, kenakan pakaian yang menutupi sebagian besar kulit, terutama saat beraktivitas di luar rumah. - Semprotkan Insektisida Secara Berkala
Fogging atau penyemprotan insektisida sangat efektif dalam membasmi nyamuk Aedes aegypti. Program fogging ini biasanya dilakukan oleh pemerintah daerah di wilayah rawan DBD. - Tanam Tanaman Pengusir Nyamuk
Beberapa tanaman seperti lavender, serai, dan kemangi terbukti dapat mengusir nyamuk secara alami. Menanamnya di sekitar rumah dapat membantu mengurangi risiko gigitan nyamuk.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Terkena DBD?
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala DBD, segera lakukan langkah berikut:
- Segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat
- Perbanyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi
- Istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat
- Konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh
- Pantau kondisi pasien secara berkala, terutama jika muncul tanda-tanda pendarahan
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama pada musim hujan. Dengan meningkatkan kesadaran dan melakukan langkah pencegahan seperti 3M Plus, penggunaan kelambu, serta penyemprotan insektisida, kita dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit ini. Jangan abaikan gejala DBD dan segera lakukan pemeriksaan medis jika mengalami tanda-tanda infeksi.
Tetap waspada demam berdarah dengue dan jaga kesehatan, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan!
Baca Juga:
Manfaat Berpelukan untuk Kesehatan Tubuh dan MentalSumber: Waspada Demam Berdarah Dengue, Sudah Ada 6 Ribu Kasus di Awal 2025